Generasi Baru Yamaha Spark Indonsia(Jupiter MX)

Rabu (25/11), Generasi kedua Yamaha Jupiter MX diuji berbagai media di sirkuit Sentul, Bogor.


Sirkuit Sentul menjadi tuan rumah test ride perdana Yamaha Jupiter MX 2010. Motor baru ini langsung dipacu melibas sirkuit sentul. Jupiter MX 2010 dipacu hingga kecepatan 110 Km/jam pada track lurus. Kemudian melibas tikungan dengan kecepatan rata-rata 70 Km/jam. Inilah moped idaman yang diperuntukan bagi bikers yang menginginkan performa moped yang sesungguhnya.

Dapur pacunya mengalami perubahan dengan basis Yamaha Vixion namun masih menggunakan karburator. Transmisi pada versi kopling menjadi 5-speed sebelumnya hanya 4-speed. Sedangkan versi non-kopling masih tetap menggunakan 4-speed. Tenaga dan torsinya juga menjadi lebih besar dari pendahulunya. Yamaha juga membedakan besaran torsi dan tenaga antara MX kopling dan MX non-kopling tangan.

MX tetap mengusung teknologi DiAsil Cylinder yang berguna untuk menjaga kondisi mesin tetap stabil saat dikendarai dan daya tahan yang kuat dari gesekan (aus). Sedangkan wajahnya memiliki desain baru mulai dari lampu depan dan belakang. Fairing body dengan model baru yang lebih sportif. Sentuhan baru juga pada muffler.

Buat pecinta Jupiter MX dengan hadirnya Jupiter MX 2010 memberikan rasa percaya diri untuk menaklukan jalanan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan performa dan teknologi yang dimiliki Jupiter MX 2010 membuat bikers semakin nyaman dan bertenaga.

Spesifikasi:

Yamaha Jupiter MX 2011 (non-kopling)
Tipe Mesin : 4 Valve SOHC, Berpendingin Cair
Kapasitas : 134,4 cc
Tenaga : 12,14 hp/8.500 rpm
Torsi : 11,79 Nm/6.000 rpm
Transmisi : 4-Speed(N-1-2-3-4)
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monocross
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Tromol

Yamaha Jupiter MX 2011 (kopling)
Tipe Mesin : 4 Valve SOHC, Berpendingin Cair
Kapasitas : 134,4 cc
Tenaga : 12,52 hp/8.500 rpm
Torsi : 12,14 Nm/6.000 rpm
Transmisi : 5-Speed(1-N-2-3-4-5)
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Monocross
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Cakram

dimensi:
Panjang x Lebar x Tinggi : 1.960 mm x 695 mm x 1.080 mm
Tinggi Tempat Duduk : 775 mm
Jarak Antar Roda : 1.255 mm
Jarak Ke Tanah : 130 mm
Kapasitas Tangki : 4 Liter
Berat Isi : 116 kg

Sumber: http://www.yamaha-motor.co.id/

Bebek Matik Yamaha Mesin dan Spesifikasinya

Bebek matik, bebek bertransmisi automatic layaknya skubek punya satu ciri penting. Yaitu mesin yang compact! Mesin dengan transmisi CVT (continuously variable transmission) yang dimensinya kecil sehingga bisa diletakan tepat di tengah sasis.

Coba perhatikan konstruksi mesin CV-Matic di Honda Revo AT atau YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) pada Yamaha Lexam.

Mesin dan transmisi CVT-nya tetap di tengah sasis, dan penerus daya terakhir berupa rantai ke roda belakang. Tidak seperti skubek yang penerus dayanya ada pada CVT yang sekaligus menyatu sebagai swing arm.

Yamaha T-MAX menggunakan konstruksi ini agar mesinnya yang berukuran besar tetap di tengah sehingga keseimbangan dan handlingnya lebih baik,” jelas Muhammad Abidin, Manager Technical Service PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI). “

Selain alasan keseimbangan dan handling, skubek dengan konstruksi mesin seperti ini juga unggul di ruang roda belakang yang lebih lega. “Akibatnya bisa menggunakan roda berukuran besar,” lanjut Abidin.

Mesin di tengah bikin roda bisa lebih lebar dan besar, handling mantap dan nyaman

Yamaha T-MAX tidak seperti skubek gambot kebanyakan yang pakai roda berdiameter 12 atau 14 inci, tapi menggunakan diameter 15 inci dipandu ban gambot berukuran 120/70-15 di depan dan 160/60-15 di belakang.

Yamaha Lexam Motor Terbaru yamaha 2011

Bebek matik (betik) Yamaha Lexam yang mengusung mesin 113,7 cc 4-tak 2 valve SOHC akan hadir pada awal Januari 2011 dan siap menyaingi motor matik dan bebek matik yang sudah hadir terlebih dahulu di pasar motor tanah air.

Mengusung mesin 113,7 cc 4-tak 2 valve SOHC, Yamaha Lexam juga dilengkapi dengan pendingin udara dan menggunakan teknologi karburator, dan daya pacunya lebih bertenaga mampu menghasilkan tenaga 8,82 PS di 8.000 rpm dengan torsi puncak 0,89 kgf.m pada putaran 7.000 rpm.



Yamaha Lexam memiliki panjang 1.920 mm, lebar 680 mm, dan tinggi 1.075 mm, serta menggunakan suspensi teleskopik di depan dan suspensi ganda pada bagian belakangnya, dan juga ban yang digunakan berukuran 70/90 serta 80/90, dan velg berukuran 17 inci.

Source: http://www.yamaha-motor.co.id/

Sang Motor Tangguh Terlahir Kembali

Le Bridge Ancol menjadi saksi kehadiran motor Yamaha New Scorpio Z. Motor lelaki ini semakin “Macho” dengan tampilan baru yang lebih kokoh dan futuristik. Inilah masa depan Scorpio Z sejak pertamakali kemunculannya di tahun 2005. Lalu, inikah Scorpio Z sesungguhnya?


Dibawah tiupan angin pantai dan hujan gerimis yang turun, Yamaha New Scorpio Z akhirnya dipublikasikan ke seluruh media. Kemunculan Yamaha New Scorpio Z ini menjawab tantangan di segmen motor sport. Selama beberapa tahun terakhir Scorpio Z adalah salah satu produk unggulan Yamaha. Meski dalam 2 tahun terakhir jarang sekali ada promosi Scorpio Z, namun penjualan motor ini terus meningkat. Bahkan faktanya, banyak Motobikers yang menggunakan Scorpio Z untuk menaklukan jalan-jalan di Sumatera dan Kalimantan yang terkenal dengan tingkat kesulitan berkendara yang tinggi.

Bukan hanya penggunaan sehari-hari, Scorpio Z juga dikenal sebagai motor touring yang tangguh dan bertenaga dahsyat. Begitu banyak komunitas Yamaha Scorpio yang touring untuk pemenuhan jiwa bikers-nya. Jarak dan ketahananlah yang menjadi pemikiran seorang Motobiker memilih Scorpio Z. Salah satu diantaranya adalah komunitas Yamaha Scorpio Club (YSC) yang pernah touring dari Jakarta – Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) atau yang dikenal sebagai “0 Km” menggunakan type Scorpio Z.

Kini, setelah muncul Yamaha New Scorpio Z, pengguna Scorpio Z dan konsumen bisa mendapatkan lebih dari motor ini. Pertama, teknologi dan kekuatan mesin 225cc masih tetap menempel di motor ini. Dengan kekuatan 225cc membuat motor ini lebih tangguh diantara motor lainnya. Dengan kata lain New Scorpio Z melenggang sendirian dikelasnya. Kedua, New Scorpio Z sekarang memiliki tampilan baru. New Scorpio Z memiliki Head Lamp Multi Reflector yang futuristik. Sedangkan bentuk badan motor kini lebih modern yang Nampak dari sirip (shroud) di bawah tanki. Selain itu perubahan dari tampilan depan, New Scorpio Z juga terlihat “macho” dari samping. Pasalnya, knalpot New Scorpio Z lebih besar dengan bentuk yang berbeda dengan sebelumnya. Ada juga perubahan lainnya seperti lampu sein dan spakbor belakang yang lebih lebar.

Menurut M. Abidin, Service Manager YMKI menjelaskan bahwa New Scorpio Z adalah buah riset dari seluruh pengguna motor sport di Indonesia. Secara global M. Abidin menjelaskan bahwa penampilan motor sangat berpengaruh untuk kalangan konsumen. Sedangkan hasil riset untuk variable performa motor berada pada urutan ke-3. Intinya, dengan ketangguhan Yamaha New Scorpio Z menjadikan motor ini lebih sempurna dengan tampilan baru yang lebih futuristik namun tidak meninggalkan kesan “macho” untuk pengendaranya.
Ketika ditanya mengapa kemunculan New Scorpio Z berdekatan dengan produk lainnya, Vincent Mulyono, Marketing Director YMKI menjelaskan, “Sebenarnya kami sudah lama mempersiapkan New Scorpio Z. Namun baru sempat terlaksana sekarang” begitu tutupnya.

Bagi, Motobikers yang ingin mendapatkan motor dengan performa terbaik dengan konsep “macho”, maka New Scorpio Z adalah pilihan utama. Perpaduan antara performa dan tampilan inilah yang sesuai untuk Motobikers yang ingin kembali menaklukan jalanan dengan touring atau menjajal tantangan banjir dan kemacetan di kota-kota besar. Dengan mengendarai New Scorpio Z, Motobikers bisa merasakan ketangguhan motor “lelaki” sesungguhnya.


Spesifikasi

Mesin
Tipe Mesin : 4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin Udara
Diameter Langkah : 70,0 x 58,0 mm
Volume Silinder : 223 cm
Susunan Silinder : Cylinder Tunggal / Tegak
Perbandingan Kompresi : 9,50 :1
Power Max : 13.4 kW@8.000 r/min (18.2 PS@8.000 r/min)
Torsi Max : 17.5 Nm@6.500 r/min (1.78 kgf-m@6500 r/min)
Sistem Pelumasan : Basah
Oli Mesin : Total : 1,4 Liter /Penggantian Berkala : 1,2 Liter
Karburator : (MIKUNI) BS30 x 1
Transmisi : 5 Kecepatan (1-N-2-3-4-5)
Kopling : Basah, Kopling manual, Multiplat Caster
Sistem Starter : Electric Starter dan Kick Starter

Chasis
Tipe Rangka : Double Cradle
Suspensi Depan : Teleskopik
Suspensi Belakang : Lengan Ayun, Suspensi Monocross
Rem Depan : Cakram
Rem Belakang : Tromol
Ban Depan : 80/100-18 47P
Ban Belakang : 100/90-18 56P

Kelistrikan
Beterai : GM7B-4B
Busi : NGK/DP8EA-9
Sistem Pengapian : C.D.I.

Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi : 2.025 mm x 765 mm x 1.095 mm
Tinggi Tempat Duduk : 770 mm
Jarak Antar Roda : 1.295 mm
Jarak Ke Tanah : 165 mm
Kapasitas Tangki : 13 Liter
Berat Isi : 141 kg

Sumber: http://www.yamaha-motor.co.id/

LAUNCHING NEW SCORPIO Z & BYSON “AMAZING JOURNEY”

Yamaha Motor Indonesia adalah produsen motor terkemuka yang menjadi barometer produk yang berkualitas dan dipercaya masyarakat. Yamaha dikenal sebagai produsen motor sport yang handal diawali dengan RX-King yang selama beberapa tahun mendapatkan tempat khusus di hati konsumen dan menjadi raja di kelasnya. Setelah kesuksesan RX-King, Yamaha terus mengembangkan inovasi terbaru melalui Scorpio Z dengan mesin berkapasitas 225 cc yang mengejutkan banyak pecinta motor sport akan kehandalan mesinnya.
Melanjutkan sukses dari motor-motor terdahulu, tahun 2010 ini Yamaha melahirkan New Scorpio Z dan kehadiran Byson untuk melengkapi keluarga besar motor sport Yamaha. New Scorpio Z dan Byson memiliki karakter yang berbeda dengan keunggulan mumpuni yang semakin membuat motor lain jauh ketinggalan. Beberapa perubahan New Scorpio Z adalah, bentuk lampu depan dari bulat menjadi lebih futuristik (Head lamp multi reflector) yang mengadaptasi dari bentuk dan design modern, tanki BBM yang berukuran lebih besar, serta perubahan lain di bagian belakang, sisi samping motor, knalpot, lampu sein, dan spakbor belakang. Berbeda dengan Byson menggambarkan sosok motor yang kokoh terbukti dengan design cover body besar dan macho, ban motor yang besar tangguh untuk dikendarai perjalanan jarak jauh. Byson akan menjadi primadona baru di motor sport mendampingi New Scorpio Z.
Yamaha menggelar acara launching New Scorpio Z dan Byson pada tanggal 25 – 26 September 2010 bertempat di Savana Gunung Bromo dengan mengetengahkan tema:

“AMAZING JOURNEY”

Kegiatan tersebut turut mengajak serta teman-teman dari club motor, wartawan, blogger otomotif, dan perwakilan komunitas online yang berjumlah total 500 orang yang berasal dari 6 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Jambi dan Denpasar. Mereka akan touring dari kota masing-masing berkumpul di Probolinggo, dan kemudian bersama-sama menuju tempat launching di Savana Gunung Bromo. Dalam kegiatan tersebut Yamaha menyuguhkan beberapa rangkaian acara menarik, seperti berburu harta karun, yang mana harta karun itu sendiri adalah sebuah motor Byson, entertainment, games, doorprize, dan launching New Scorpio Z dan Byson sebagai puncak acara kebersamaan.
Melalui acara Launching New Scorpio Z dan Byson tersebut, Yamaha terus berusaha mempererat persaudaraan dan kebersamaan di antara semua lapisan masyarakat otomotif untuk berkolaborasi meraih kemenangan, “Yamaha Semakin Di Depan”.

http://www.yamaha-motor.co.id/news/content/read/launching-new-scorpio-z-byson-amazing-journey/

Inovasi Terbaru Yamaha

JAKARTA, JCDnews – PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) baru saja memperkenalkan generasi terbaru Jupiter Z dengan fitur Automatic Headlight On (AHO) yang membuat lampu akan terus menyala ketika mesin dihidupkan.

Yamaha Jupiter Z facelift kini lebih baik dengan striping terbaru dengan warna atraktif. Yamaha pun cukup bangga dengan motor bebek satu itu. Sebab, Jupiter Z dengan fitur Automatic Headlight On (AHO). Di Yamaha istilah itu dinamakan Switch on, Light on atau disingkat Solo.

Fitur yang bila di kendaraan roda empat dinamakan Daytime Running Light ini diakui sebagai motor Yamaha pertama yang dipasarkan di Indonesia dengan menggunakan fitur tersebut.
“Dengan fitur itu artinya (Jupiter Z) ini jadi motor Yamaha di Indonesia pertama yang mengadopsi sistem ini,” bangga General Manager Promotion and Motorsport PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), Paulus S Firmanto, Rabu (09/02).

Berkat pengaplikasikan fitur tersebut, Paulus mengklaim Yamaha sebagai salah satu produsen motor di Indonesia yang senantiasa menciptakan kondisi aman bagi penunggang motor Yamaha dan pengguna motor merek lain.

“Ini membuktikan keseriusan kita dalam menerapkan safety riding,” pungkasnya.Untuk buritan, desain lampu juga diperbaruhi dengan desain tail light terbaru, sehingga gaya LED (LED look) atau menggunakan beberapa bola lampu kecil sehingga mirip dengan lampu LED lebih sedap dipandang. Sistem pengereman motor itu menggunakan disc brake pada depan dan tromol pada belakang.

Sementara untuk mesinnya, Yamaha tetap mempercayakan mesin 4 Langkah, 2 Valve SOHC, berpendingin udara yang sudah digendong Jupiter Z. Mesin ini memiliki diameter langkah 50,0 x 57,9 mm dan volume silinder 113 cc.

Dengan perbandingan kompresi 9,3 : 1, Yamaha Jupiter Z ini pun mampu menyemburkan tenaga maksimal hingga 6,6 kW di putaran 7.500 rpm dengan torsi puncak mencapai 9,0 Nm di 4.000 rpm. Motor itu mampu berjalan hingga 44 km dengan hanya meminum 1 liter bensin saja atau 1:44 km. Harga Yamaha Jupiter Z meski dengan fitur Solo tetap berada di angka 14,6 jutaan

Ini adalah buah dari UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dengan fitur ini, lampu utama motor akan otomatis langsung menyala ketika mesin motor dihidupkan.

Sementara Suzuki sudah mengaplikasikan fitur ini di dua motor bebeknya yakni Titan dan Axelo.

Source: Citydirectory.co.id (Ren/Dtc)

Mengenal Sejarah Yamaha

Beberapa tahun belakangan ini, geliat dunia otomotif roda dua mengalami persaingan yang cukup tajam. Saling alih posisi puncak dialami oleh Yamaha dan Honda. Pasar Indonesia menjadi saksi awal mulanya motor Yamaha matic yang menjadi idola para kaum hawa. Tak mau ketinggalan, Honda membuat motor jenis serupa seperti Vario dan Beat.

Kita patut mengacungkan jempol dengan kemampuan Yamaha mendobrak dominasi Honda. Sejarah Yamaha selama ini selalu kalah saing dengan Honda dan hanya mampu mensejajarkan diri dengan Suzuki dan kelas dibawah lainnya. Bagaimana sejarah Yamaha berdiri dan berkembang, ayo kita kenali lebih dekat.

Sejarah Yamaha

Nama besar Yamaha tidak bisa dilepaskan dari penggagas sekaligus pendiri Yamaha Motor Corporation di Jepang, yaitu Genichi Kawakami. Lahir di Hamakita, sebuah kota yang dekat dengan Hamamatsu, 30 Januari 1912. Prestasi tertingginya adalah menjadi presiden Nippon Gakki pada usia 38 tahun. Nippon Gakki inilah cikal bakal berdirinya Yamaha Motor Corporation.

Sulitnya kondisi di Jepang pada saat Genichi menjadi Presiden, menjadi tantangan terberat untuknya. Usai perang dunia ke-2 membuat Jepang menjadi sangat terpuruk secara keseluruhan. Para pegawai perusahaan berada pada situasi sulit dengan jam kerja panjang serta upah minim. Namun seorang Genichi justru memiliki sebuah ambisi untuk keluar dari kondisi sulit tersebut. Tanggung jawabnya sebagai pemimpin perusahaan membuatnya berpikir untuk mencoba memproduksi sepeda motor. Gagasan itu tercetus pada tahun 1953.

Sebelum membuat motor, dia melakukan riset dan kerap mengunjungi Amerika untuk mempelajari peluang di bisnis ini. Riset untuk membangun sepeda motor dia lakukan sampai ke pabrik sepeda motor di Jerman. “Jika Anda membuatnya, maka jadikanlah yang terbaik” adalah motto mereka dalam menciptakan sepeda motor. Semua itu dituangkan pada pembangunan prototype pertama sepuluh bulan kemudian.

pada Tahun 1955 setelah perang dunia II presiden Genichi Kawakami menyadari bahwa untuk membangun kembali Jepang, Negara membutuhkan alat transportasi terjangkau. Akhirnya Yamaha YA-1 alias “Red Dragonfly” mulai diproduksi dan sangat sukses dipasaran. Dengan keyakinan tersebut pada tanggal 1 Juli 1955 Yamaha Motor Co, Ltd didirikan dengan jumlah karyawan sebanyak 274 orang, dan sanggup memproduksi 200 unit sepeda motor perbulan.

Yamaha YA-1 diproduksi pertama kali pada 1945. Motor yang punya nama lain Akatombo atau “Red Dragonfly” dengan spesifikasi:
Single Cylinder (125 cm3), Two Stroke, Air Cooled,Carburetor Fuel System,4speed,5.6 HP at 5000rpm.

Motor bertenaga 125cc ini cukup sukses di pasaran. Setelah selesai sepeda motor tersebut di uji sejauh 10.000 km yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan memastikan bahwa kualitasnya adalah kelas atas. The YA-1 adalah pola setelah DKW RT125 Jerman (yang juga telah disalin oleh perusahaan amunisi Inggris, Birmingham Small Arms Company, sebagai BSA Bantam, dan oleh Harley-Davidson sebagai Hummer).

Produksi berikutnya YDI di tahun 1957. dengan spesifikasi engine 175cc, twin cylinder ,power 20 bHP.


memenangkan ajang Race Mount Asama di Jepang.

Pada 1959 keluarlah motor sport pertamanya yang dikenal sebagai YDSI. Dengan 5 speedgearbox.

Dalam perkembangannya, Yamaha Motor Corporation memproduksi produk lain seperti mesin kapal, raket tenis, mobil salju, mobil golf, dan lain-lain. Karakter Genichi yang terus-menerus mencoba mencari inovasi terbaru dari hasil pengamatannya, membuat Yamaha semakin berkembang dari waktu ke waktu.

Pada tahun 1977, Genichi Kawakami mengundurkan diri dari posisinya di Yamaha Motor dan diteruskan oleh putranya yaitu Hiroshi Kawakami. Beliau sempat menjadi penasehat tertinggi perusahaan pada tahun 1983. Dalam masa pensiunnya, Genichi aktif menulis buku terutama tentang dunia music. Beliau sempat mendirikan sekolah komunitas music terbesar dan terkenal di dunia yaitu Yamaha Music.

Ikut Balap Tingkat Dunia

Pada tahun yang sama Yamaha YA-1 mengikuti acara balap motor terbesar di Jepang, yaitu Mt. Fuji Festival dan Asama Highlands Festival. Di debut balapan tersebut berhasil menjuarai di kelas 125 cc. Pada tahun berikutnya kembali Yamaha YA-1 merajai kelas tersebut.

Tahun 1956, model kedua YCI siap dilahirkan, dengan 175 cc, silinder tunggal dan dua stroke.

Di tahun 1957 mulai produksi yang pertama YD-1 250 cc, dua stroke twin merupakan perbaikan dari versi Jerman.

Kesuksesan diajang balap membuat Yamaha makin melambung. Produksi motor berikutnya adalah twin cylinder YDI di tahun 1957, sanggup mengeluarkan power 20 bHP. Produksinya sekitar 15.811 motor. Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat. Tahun 1958 Yamaha berhasil bertengger di posisi ke 6 pada gelaran balap international Catalina Grand Prix di Amerika Serikat.

Mulai Merambah Mancanegara

Setelah berakhirnya Perang Korea, perekonomian Amerika Serikat begitu “booming” sehingga mendorong ekspor Jepang, khususnya motor Jepang ke Amerika Serikat. Pada tahun 1958 mulai merambah pasar Amerika dengan model andalan YD-1 250cc twin cylinder dan air cooled dan MF-150cc.Tahun 1962 ekspor Yamaha ke US sebanyak 12 ribu motor. Kemudian tahun 1962 sudah mencapai 12 ribu unit. Demikian pula untuk tahun1963, kurang lebih 36 ribu unit terjual di Amerika. Dan puncaknya ditahun 1964, ekspornya mencapai 87 ribu unit. Sejak itu Yamaha mulai dikenal di seantero Jepang. Tahun 1965, produksi Yamaha sudah mencapai 244 ribu unit dimana sebagian untuk eksport sedangkan sebagian lainnya konsumsi dalam negeri.

Dominasi Otomotif Yamaha

Dengan slogan Yamaha semakin didepan-nya, Yamaha mencoba dan berusaha untuk terus menjadi pemimpin persaingan motor di Indonesia dan dunia. Tahun 2010 Melalui 2 pembalap utamanya di motogp,Yamaha berhasil memperoleh gelar prestisius Juara Motogp tiga gelar sekaligus yaitu gelar team, pabrikan, dan pembalap. Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi penyelamat kemenangan Team Yamaha disetiap pertandingan.

Begitu dominasinya Yamaha didunia otomotif, membuat tingkat penjualan motor Yamaha semakin meningkat dari tahun ketahun. Beberapa gelar ICSA Award dan beberapa penghargaan lainnya, berkali-kali menjadi milik Yamaha.

Dan untuk kita, jangan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi bila ingin maju. Karena siapapun asal mau berusaha dengan keras, akan layak untuk semakin didepan. Seperti Motor Yamaha.

Sejarah Sepeda Motor di Indonesia

Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893. Sehari-hari J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur. J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.


Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.


Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia. Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.

Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York. Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya. Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat. Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.


Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft). Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta. Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm. Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.


Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat. Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.


Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bernama De Dion Bouton Tricycle buatan Perancis. Sepeda motor listrik beroda tiga itu juga digunakan untuk menarik wagon penumpang. Sepeda motor De Dion Bouton cukup terkenal di masanya.


Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan Belgia. Mesin Minerva saat itu juga dipesan dan digunakan pada merk motor lain sebelum bisa membuat mesin sendiri, diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.


Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di Yogyakarta juga terlihat mempunyai sepeda motor dan beberapa buah mobil. Pada masa itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris serta disusul pribumi ningrat yang mempunyai kemampuan membeli sepeda motor pada masa-masa awal.


Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula.


Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 – 1926. R.S Stockvis & Zonnen Ltd merupakan salah satu perusahaan yang tercatat menyediakan suku-suku cadang motor dan mobil (juga mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika).

Tour de Java
Pengendara mobil di Indonesia masa itu ternyata tidak lepas dari gelegak kompetisi seperti pengendara di luar negeri. Mereka acap kali membuat catatan rekor perjalanan dan jalur yang dianggap umum saat itu adalah Batavia – Soerabaja. Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer. Namun, tidak seperti rute mobil yang dicatat secara rinci dalam sumber sejarah, rute sepeda motor agak umum. Hanya disebutkan dari Batavia kearah Bandung, Semarang, Blora, Tjepu, menuju Soerabaja.
Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan mengendarai sepeda motor Reading Standard membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit.
Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt. Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.


Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.
Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.
Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.


Gerrit de Raadt yang pertama kali membuat rekor 20 jam 45 menit kemudian memperbaiki rekor terakhirnya dengan sepeda motor Rudge pada 18 Agustus 1932 dengan catatan waktu 10 jam 1 menit atau tidak lebih dari setengah waktu rekor pertamanya. Saat inipun, menempuh Jakarta – Surabaya dalam waktu 10 jam mengendarai motor merupakan pencapaian yang tidak mudah.


Sejak tahun 1934, rute Batavia-Soerabaja tidak lagi hanya melalui Bandung yang jaraknya 845 kilometer, tetapi juga melalui jalur utara (lewat Pamanukan) yang jaraknya lebih pendek 45 kilometer.


Pada tahun 1950, ribuan motor BMW masuk ke Indonesia dengan dua cara, yaitu lewat jalur pemerintah (hanya perwira yang diizinkan) dan lewat jalur swasta dengan membangun tempat pameran dan pemesanan. Di Bandung saat itu ada dua, yaitu NV Spemotri yang gedungnya saat ini menjadi Bank Niaga di Dago, dan CV Dennbarr di Simpang Lima Bandung. Yang paling banyak masuk Indonesia adalah BMW satu silinder 249 cc, yaitu R25, R26, dan R27. BMW menjadi semacam kendaraan resmi pembuka jalan acara kenegaraan seperti ketika mengawal masuknya bendera Merah Putih ke Bandung tanggal 28 September 1961. Varian langka BMW R51/2 500 cc keluaran 1952 diyakini hanya ada dua di Indonesia.


Pada awal tahun 1960-an, skuter Vespa masuk Indonesia disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Honda, Suzuki, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki. Pada akhirnya, bagaimanapun, seperti juga terjadi di seluruh dunia, motor (mobil) Jepang akhirnya merajai pasar otomotif dunia.

Sumber :

http://umum.kompasiana.com/2008/10/12/sejarah-sepeda-motor-di-indonesia/events/ib/?avatar

http://kreatifitasurangbandung.blogspot.com/2010/01/sejarah-motor-bmw-di-indonesia.html

http://motorlama.com/sejarah-sepeda-motor-di-indonesia.php